houses for Swallow

Fenomena menarik terjadi di kota Ketapang, Kalimantan Barat, di mana banyak bangunan yang beralih fungsi dari rumah tinggal, ruko dan fungsi lainnya menuju satu fungsi, Rumah Walet. Beberapa bangunan baru berlantai 3-4 bahkan sengaja dibangun untuk mendapatkan air liur sang burung yang konon mencapai harga 10-16 juta rupiah per kilogramnya.



Satu kawasan secara serentak beralih fungsi menjadi kawasan walet, setiap sore hari burung-burung mahal tersebut kembali ke 'rumah' mereka, sedangkan beberapa rumah lainnya terus berupaya merayu walet-walet tersebut untuk menetap dengan memutar suara walet melalui perangkat audio. Suara yang khas itu pun memenuhi kawasan tersebut, dan menciptakan suasana yang unik dan menarik.


Di bagian lain, beberapa bangunan baru dibangun untuk menarik walet-walet yang belum memiliki 'tempat tinggal', desain bangunan dan sistem struktur serta finishing yang digunakan bukanlan sesuatu yang dibuat asal, melainkan hadir layaknya produk properti lainnya yang dibangun oleh para pengembang. Apabila mengacu pada apa yang dapat dihasilkan oleh burung ini, wajarlah jika mereka mendapatkan perlakuan istimewa, namun apa yang terjadi dengan ruang kota dan arsitektur di dalamnya? (monang)

No comments:

Post a Comment